30.6.04

hari ini kumemberinya 'oth side of life'
karena memang itu untuknya. itu tentangnya.
itu dia.
karena aku tak tahu entah kapan kuakan melepas rasaku atasnya.
pun tak pernah tahu kapan aku akan benar-benar beranjak meninggalkan dia dari tempatku berlabuh sekarang.
tak pernah tahu akan kemana besok,
tak pernah tahu apakah aku akan kembali ke sini, ke tempatku berkelakar saat ini, dan pastinya karena aku tak tahu apakah kau masih akan menjadi 'both side of life' bagiku ketika, misalnya, aku kembali.
sungguhm hanya karena aku tak pernah tahu.

(thank you ya, lys..)

28.6.04

kalau tiba waktuku melangkah, kuingin ucapkan salam padamu. mungkin yang terakhir, dalam merahnya hati.
ketika itu kurasa aku tak mau menoleh lagi, dalam segala rupa rasa.

26.6.04

mungkin memang ini saatnya melankah
sudah saatnya beranjak dari suatu game tanpa akhir.
sebelum terjerembab. sebelum merasa lebih letih lagi.
karena sekarang pun kau sudaj merasa letih sekali.,
letih seperti hanya ingin tinggal di situ, dan tak perlu ke mana-mana,
tak perlu merasakan hampa, tak perlu beranjak.
sungguh letih. sampai kau hanya inginkan dia,
yang tak tergantikan. dalam kerancuannya melihat dunia, seperti kau melihat dunia, juga dalam kerancuanmu.
yang tak berakhir.

untuk rasa capekku.
ingin kutitipkan hatiku padamu
di suatu masa di dalam hidupku
dan tentunya di hidupmu
tapi sungguh, aku hanya mau nitip
sampai suatu masa aku merasa cukup kuat
menjinjing hatiku sendiri
dalam tawaku dan dagingku.

25.6.04

jumat, seperti kataku suatu waktu, hampir selalu indah karenanya.
jumat ini, sungguh kuingin, indah bukan hanya karenanya.
tapi karena kuingin setiap saat indah seperti adanya.

pun dia datang dengan polosnya.
"apa kabar, sayang?" haha...
seandainya aku masih belum merasa terlalu capek untuk bilang 'sayang'..
knock knock, kataku, maukah kau melamarku?
dengan begitu tak usah lagi kita kucing-kucingan.
tapi knock knock, balasmu, susahnya ya gadisku,
terutama karena kau masih begitu mencintai rupamu.
lalu knock knock, kataku, tapi kenapa tidak boleh?
bukankah narsisme itu pada dasarnya adalah suatu bentuk paham pemahaman manusia akan dirinya?

tapi knock knock, balasmu, yah kau tak paham-paham juga akan daku. itulah keharusan hidup bersamaku.
lalu begitulah kau tak jadi melamarku.
karena aku masih seorang narsis sejati (nan PK!)

23.6.04

hari ini aku ingin berhenti menyimpan dia. di masa manapun di dalam hatiku.
pun seandainya aku bisa memutar balik masa, meminjam alat lang ling lung sekalipun, aku ingin, ingin sekali, memutar waktu kembali, ke masa sku seharusnya tidak tersenyum padanya, tidak memberinya nomer handphone, pun tidak membalas sms-nya. seharusnya tidak.

lewat masa itu aku hanya seorang PK yang bersenang-senang.
kupu-kupu menari-nari di perutku.
lalala... lilili...

dan hari ini aku ingin berhenti menyimpan dia. sebelum aku tak bisa mengeluarkannya dari sudut dan saluran manapun dalam hatiku.
sungguh aku ingin.
mengambil namanya, halonya, senyumnya, terutama Jual Mahalnya yang tak bisa ditawar itu.
dan melemparnya keluar.
atau menghantarnya ringan pun bisa.
kusimpan untukky pun bukan di hatiku pun boleh.
asal bukan di hatiku.
karena dengannya hatiku capek.
dan seluruh jiwaku pun capek.
dan aku terlalu capek untuk terus merasa capek.
tolonglah (ya Tuhan...)
seandainya saja dia tak sejual mahal ini. aku sudah lama terbang bersama internet dan impian belandaku.

dia mengingatkan aku pada si JM nun di salatiga itu. Aseli!
baru kepikiran sekarang. si JM nan JM itu bahkan 1000 kali lebih JM dibanding dia.
dan mungkin cacatnya aku ya di situ itu. karena si Jual Mahalku yang sekarang ini maen tarek ulur seperti layangan.
Lately, at least these 4 days, I do not talk to him personally, privatelly, kurasa image dia sebanding dengan JM na n JM itu.
Hanya saja aku tak begitu pandai mengolah rasa.
memperpandai diri dengan meninggalkan dia di suatu masa.
andai saja aku cukup pandai.
andai saja.

*hari ini ponakanku lahir. jam 7 pagi. cantik!!*

10.6.04

rasanya aku belum pernah sebegitu gilanya memberi hatiku pada seseorang. seperti aku memberinya padamu.
seperti aku mencintaimu.
dalam adamu. dalam senyummu.
ada apa?

AJ-ku, selalu hanya satu. hanya kamu.
yang tak pernah terganti meski seribu nama muncul di depanku. meski seribu gombal berteriak.
kau bukan hanya nama.
kau, pastinya, tak pernah menggombal.
Kau hanya seorang AJ.

suatu saat, ketika kau, misalnya, membawa dia di hadapanku,
yang aku inginkan hanyalah memelukmu, menciummu, sekali lagi saja. seperti saat terakhir kita bersama.
tak ada air mata.

punsetelahnya aku akan memilih untuk pulang,
mandi air hangat, mendengarkan Robbie Williams, Bryan Adams, Enrique Iglesias dan Eric Clipton.
dan menangis.
mengenangmu untuk terakhir kalinya.

on AJ.
(how I miss to hug you)
wahh.. it is indeed very true what my grandma just said.
kalau badan capek, itu gak sebrapa. istirahat yang cukup, tenangkan pikiran, have some fun.
yep, then you'll get fresh and ready for another challenging thing!

tapi kalo hati yang capek... ya Tuhan, susahnya mau sembuh, susahnya mau meraih mood-mu kembali.
seperti tadi malam... piuh piuh piuh...
kirimanku tiba dengan card & fotonya AJ.
dan!! cd-nya robbie williams. Wahhh...
senangnya, gembiranya, KANGENnya!!!
tak tanggung-tanggung...
rasanya ingin nangis saking rindunya.
mengenang AJ lagi dalam tingginya, dalam tawanya.
Fotonya itu. Wah! Senyumnya tak terganti.
selalu membawa kedamaian. Rasanya seperti...
seperti, yah... seperti selalu tenang, tak ada riak.
seperti hanya ingin selalu bersamanya :P